Wednesday, February 11, 2015

Membaca Itu Penting

Boleh, koq, baca apa saja di tab sambil menunggu minuman di warung pinggir hutan mangrove.

Oleh; Teguh Wahyu Utomo

Di sebuah tempat praktik dokter gigi di New York City, saya pernah melihat papan tulisan berikut ini:
    -   Without teeth, there can be no chewing.
    -   Without chewing, there can be no nourishment.
    -   Without nourishment, there can be no health.
    -   Without health, what is life?

Kalau dibuat analogi terkait membaca, saya bisa mereka-reka menjadi berikut ini;
    -  Tanpa membaca, tidak akan ada pembelajaran.

    -  Tanpa pembelajaran, tidak akan ada 'rasa' tentang jagad yang lebih besar.

    -  Tanpa ada 'rasa' tentang jagad yang lebih besar, tidak akan ada 'kegairahan' untuk menemukannya.

    -   Tanpa 'kegairahan', di mana letak kenikmatan pengetahuan?


Aktivitas manusia itu banyak berpangkal pada ‘membaca’. Tidak berlebihan jika ada orang berkata ‘kita sedang membaca perkembangan’, atau ‘kita perlu membaca sistem sosial’, atau bahkan ‘kita sedang membaca musiknya’, atau ‘kita membaca secara visual’. Seni (antara lain; musik, literatur, hingga teater), karena menawarkan diri untuk ‘dibaca’, bisa membangkitkan banyak sisi kemanusiaan —musikologi, sejarah seni, kritik sastera, interpretasi drama, hingga mengkaji kondisi sosial. Melalui bahasa, entah itu terucap atau tertulis, kita bisa mengenali, menggambarkan, menginvestigasi, hingga menginterpretasikan jagad ini.

Di jagad utopia, untuk memelihara kemanusiaan dan semua pembelajaran tingkat tinggi, kurikulum di pendidikan dasar harusnya bisa membuat semua anak mahir membaca. Bukan mahir membaca untuk sekadar lulus ujian, tapi untuk memastikan kemajuan progresif tentang kesadaran atas dunianya. Maka, akan sangat baik jika murid-murid SD disibukkan sehari-hari dengan kegiatan membaca. Bukan cuma membaca jajaran huruf, tapi juga jajaran kehidupan di sekitar. Aktivitas membaca boleh dilakukan di dalam kelas, namun sesering mungkin harus dilakukan di luar kelas.

Untuk aktivitas membaca, anak-anak dipersilahkan misalnya: ikut serta dalam aktivitas nyanyian tradisional berisi kebajikan lokal; membaca dari puisi dan dongeng lalu membahasnya; melakoni drama pendek; belajar tentang seni peran, mengingat kata-kata, dan akhirnya tampil di panggung; menampilkan rima, puisi, atau musik, ‘membaca’ ritme dan kalimat dengan tubuh. Di kelas, anak-anak dipersilakan membaca bersama dengan keras di depan guru; membaca sendirian dengan suara nyaring di depan guru, mengucapkan hafalan puisi secara bersama atau sendirian; membaca dalam hati, dan menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri, untuk mendiskusikan atas kisah yang telah dibaca.

Agar lebih peka kondisi sosial, anak-anak perlu didorong untuk menggambarkan dengan suara nyaring tentang karya seni yang diceritakan guru atau peristiwa yang diceritakan tokoh masyarakat, atau pengalaman pribadi yang mengesankan dia; mengembangkan kosa kata tentang kondisi sekitar misalnya tentang nama pohon, tanaman, bunga, buah, hingga mengembangkan konsep-konsep yang agak abstrak misalnya; miskin, gembira, aman, dan sejenisnya; mengisahkan cerita yang mereka dapatkan sendiri; menata sendiri kata-kata yang mereka telah kenali. Jika belajar bahasa asing, anak-anak diberi kesempatan mempraktikkannya sekalian;

Jika sudah mendapatkan dasar-dasar membaca saat usia dini, anak-anak akan bisa menikmati membaca dengan baik saat usia remaja dan dewasa. Jika kenikmatan membaca sudah didapatkan, anak-anak bisa lebih gampang menggali ilmu pengetahuan dan memperdalam pemahaman tentang apa saja. Jika kenikmatan membaca sudah didapatkan, akan lebih mudah dicapai kenikmatan untuk menulis dan mengembangkan sendiri ilmu pengetahuan.

Salah satu cara bagus untuk menghasilkan tulisan bagus adalah membangkitkan kembali tabungan ide dan data serta membangkitkan kembali tabungan pola-pola penyusunan kalimat dan diksi yang sejak lama tertata saat terbiasa membaca. Maka, aktivitas menulis tidak lagi sekadar mengisikan huruf-huruf dalam kertas kosong atau layar komputer kosong. Menulis bakal menjadi ekspresi kegembiraan yang tertuang dari otak dan hati yang paling dalam.

Iqra'. Ini lah melek literasi yang hakiki.

Penulis adalah praktisi media massa, berbagi pengetahuan dan pengalaman di kampus, berbagi inspirasi berupa pelatihan motivasional pada umum; dapat dihubungi di 081332539032 atau di cilukbha@gmail.com

1 comment:

  1. Casino Site - Live Dealer (Live Games)
    Casino Site. Casino Site. Casino Site. Casino Site. Live Games. Baccarat, Blackjack, Roulette. Live Blackjack, Craps, Baccarat. luckyclub.live Live Poker.

    ReplyDelete