![]() |
Boleh, koq, baca apa saja di tab sambil menunggu minuman di warung pinggir hutan mangrove. |
Oleh; Teguh Wahyu Utomo
Di sebuah tempat praktik dokter gigi di New York City, saya pernah
melihat papan tulisan berikut ini:
-
Without
teeth, there can be no chewing.
-
Without
chewing, there can be no nourishment.
-
Without
nourishment, there can be no health.
-
Without
health, what is life?
Kalau dibuat analogi terkait membaca, saya bisa mereka-reka
menjadi berikut ini;
- Tanpa membaca, tidak akan ada pembelajaran.
- Tanpa pembelajaran, tidak akan ada 'rasa' tentang
jagad yang lebih besar.
-
Tanpa ada 'rasa' tentang jagad yang lebih besar, tidak
akan ada 'kegairahan' untuk menemukannya.
- Tanpa 'kegairahan', di mana letak kenikmatan
pengetahuan?
Aktivitas manusia itu banyak berpangkal pada ‘membaca’.
Tidak berlebihan jika ada orang berkata ‘kita sedang membaca perkembangan’,
atau ‘kita perlu membaca sistem sosial’, atau bahkan ‘kita sedang membaca musiknya’,
atau ‘kita membaca secara visual’. Seni (antara lain; musik, literatur, hingga teater),
karena menawarkan diri untuk ‘dibaca’, bisa membangkitkan banyak sisi kemanusiaan
—musikologi, sejarah seni, kritik sastera, interpretasi drama, hingga
mengkaji kondisi sosial. Melalui bahasa, entah itu terucap atau tertulis, kita
bisa mengenali, menggambarkan, menginvestigasi, hingga menginterpretasikan
jagad ini.
Di jagad utopia, untuk memelihara kemanusiaan dan semua
pembelajaran tingkat tinggi, kurikulum di pendidikan dasar harusnya bisa membuat
semua anak mahir membaca. Bukan mahir membaca untuk sekadar lulus ujian, tapi
untuk memastikan kemajuan progresif tentang kesadaran atas dunianya. Maka, akan
sangat baik jika murid-murid SD disibukkan sehari-hari dengan kegiatan membaca.
Bukan cuma membaca jajaran huruf, tapi juga jajaran kehidupan di sekitar.
Aktivitas membaca boleh dilakukan di dalam kelas, namun sesering mungkin harus dilakukan
di luar kelas.
Untuk aktivitas membaca, anak-anak dipersilahkan misalnya: ikut
serta dalam aktivitas nyanyian tradisional berisi kebajikan lokal; membaca dari
puisi dan dongeng lalu membahasnya; melakoni drama pendek; belajar tentang seni
peran, mengingat kata-kata, dan akhirnya tampil di panggung; menampilkan rima,
puisi, atau musik, ‘membaca’ ritme dan kalimat dengan tubuh. Di kelas,
anak-anak dipersilakan membaca bersama dengan keras di depan guru; membaca
sendirian dengan suara nyaring di depan guru, mengucapkan hafalan puisi secara
bersama atau sendirian; membaca dalam hati, dan menceritakan kembali dengan
kata-kata sendiri, untuk mendiskusikan atas kisah yang telah dibaca.
Agar lebih peka kondisi sosial, anak-anak perlu didorong
untuk menggambarkan dengan suara nyaring tentang karya seni yang diceritakan
guru atau peristiwa yang diceritakan tokoh masyarakat, atau pengalaman pribadi yang mengesankan dia; mengembangkan kosa kata tentang
kondisi sekitar misalnya tentang nama pohon, tanaman, bunga, buah, hingga
mengembangkan konsep-konsep yang agak abstrak misalnya; miskin, gembira, aman, dan
sejenisnya; mengisahkan cerita yang mereka dapatkan sendiri; menata sendiri
kata-kata yang mereka telah kenali. Jika belajar bahasa asing, anak-anak diberi
kesempatan mempraktikkannya sekalian;
Jika sudah mendapatkan dasar-dasar membaca saat usia dini,
anak-anak akan bisa menikmati membaca dengan baik saat usia remaja dan dewasa.
Jika kenikmatan membaca sudah didapatkan, anak-anak bisa lebih gampang menggali
ilmu pengetahuan dan memperdalam pemahaman tentang apa saja. Jika kenikmatan
membaca sudah didapatkan, akan lebih mudah dicapai kenikmatan untuk menulis dan
mengembangkan sendiri ilmu pengetahuan.
Salah satu cara bagus untuk menghasilkan tulisan bagus
adalah membangkitkan kembali tabungan ide dan data serta membangkitkan kembali
tabungan pola-pola penyusunan kalimat dan diksi yang sejak lama tertata saat
terbiasa membaca. Maka, aktivitas menulis tidak lagi sekadar mengisikan
huruf-huruf dalam kertas kosong atau layar komputer kosong. Menulis bakal
menjadi ekspresi kegembiraan yang tertuang dari otak dan hati yang paling
dalam.
Iqra'. Ini lah melek literasi yang hakiki.
Penulis adalah praktisi media massa,
berbagi pengetahuan dan pengalaman di kampus, berbagi inspirasi berupa pelatihan motivasional pada umum; dapat dihubungi di 081332539032 atau di cilukbha@gmail.com
Casino Site - Live Dealer (Live Games)
ReplyDeleteCasino Site. Casino Site. Casino Site. Casino Site. Live Games. Baccarat, Blackjack, Roulette. Live Blackjack, Craps, Baccarat. luckyclub.live Live Poker.