Friday, February 6, 2015

Begini Lho Repotnya Kalau Guru Curang



Oleh; Teguh Wahyu Utomo

Ah, skandal ujian memang menjengkelkan. Betapa tidak adilnya jika murid yang jujur tiba-tiba nilainya kalah dibanding murid yang curang. Betapa ngerinya jika kecurangan murid itu justru didukung kecurangan guru. Harusnya menghasilkan lulusan penuh integritas, sistem pendidikan justru menghasilkan produk culas.

Mari kita lihat skandal guru curang dalam tes di Amerika Serikat. Pada 1987-1989, ada skandal The 'Lake Wobegon' Effect. Beberapa kawasan yang dikenal tingkat literasi rendah tiba-tiba menghasilkan lulusan di atas rata-rata nasional. Detektif John Jacob Cannell menemukan murid-murid di 48 negara bagian bernilai bagus karena diuji guru dengan soal kedaluwarsa.

Sekolah-sekolah di New York City pada 1999-2001 juga bergelibat kecurangan guru dalam tes. Penyelidik Edward Stancik mengungkapkan, ada guru kelas tujuh yang menempatkan jawaban tes di pengerat pensil lalu mengajak murid-muridnya mengerat pensil sehingga bisa membaca jawaban. Skandal kecurangan guru lain yang diungkap Stnacik melibatkan 32 sekolah dan 52 guru.

Di Columbus, Ohio, pada 2000, ada skandal yang memalukan presiden. Bill Clinton, presiden kala itu, mengunjungi satu sekolah di situ untuk merayakan prestasi tinggi dalam hasil tes kelulusan. Beberapa minggu setelah perayaan itu, tiga murid mengaku mendapat bantuan dalam ujian dari guru veteran.

Di Los Angeles pada 2011, pendiri sekolah justru mengatur kecurangan tes. Direktur dari kelompok enam sekolah ini memerintahkan masing-masing kepala sekolah merobek segel naskah ujian dari pemerintah negara. Guru-guru diminta membantu murid latihan tes dengan soal dari naskah ujian sungguhan dari segelan tadi.

Pada tahun yang sama, di Atlanta, sekelompok guru mengubah jawaban murid dalam tes standar nasional. Mereka menghapus jawaban murid, dan mengganti dengan kunci jawaban yang sudah disiapkan di plastik transparan. Skandal ini melibatkan setidaknya 178 guru dan kepala sekolah. Seorang guru, kepada penyelidik, mengaku takut dipecat jika tidak ikut curang dalam skandal yang dikelola seperti mafia itu.

Hanya itu? Masih banyak. Penyelidikan terus dilangsungkan untuk berbagai kasus. Ada kasus di Chicago 2002 yang melibatkan guru mengubah jawaban murid. Di Dallas, ada murid yang nilai kelulusannya begitu luar biasa hingga diundang wawancara Oprah Windfrey namun gurunya mengaku si murid bahkan tidak bisa menuliskan namanya sendiri.

Bagaimana di negara lain? Di Cina pada 2009, misalnya, delapan guru dan orangtua dijebloskan ke penjara karena menggunakan piranti teknologi tinggi untuk membantu murid dalam ujian masuk perguruan tinggi. Mereka menggunakan scanners dan wireless earpieces untuk mengirimkan jawaban soal.

Di Indonesia? Ada juga. Penyelidikan dilangsungkan atas skandal Mei 2014 di mana sekelompok guru dan kepala sekolah mengelabui polisi, mencuri naskah soal ujian nasional, menggarap soal itu, lalu menyebarkan kunci jawabannya. Dalam kasus lain, ada juga sekelompok guru yang memberi nilai berlebihan sehingga totalnya lebih dari 100. Ada juga guru yang menyuruh murid memberitahu jawaban ke murid lain. Dan banyak lagi.

Contoh-contoh dari berbagai negara ini jangan dijadikan dasar untuk mensahkan kecurangan guru. Jangan menganggap di Amerika Serikat saja begitu maka kecurangan guru di Indonesia tak ada salahnya. Kecurangan tetap kecurangan, tak peduli itu terjadi di mana saja.

Ingat, di Amerika Serikat, guru yang melakukan kecurangan saat ujian bisa menghadapi sanksi pencabutan sertifikat mengajar, skors sampai pemecatan, hingga hukuman penjara. Sudah ada bandar skandal ujian yang dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun. Apa hukuman semacam itu perlu dijatuhkan di Indonesia?

Tentu ada alasan yang mendasari guru untuk melakukan sesuatu. Namun, yang patut dicatat, guru adalah mesin utama pendidikan. Jika mesin itu curang, sulit dibayangkan produk yang mereka hasilkan. Bisa jadi, murid-murid ikutan curang. Jika masa muda sudah curang, saat jadi orang nanti bagaimana?
 
Duh!


Penulis adalah praktisi media, memberi pelatihan tulis-menulis di kampus dan pelatihan motivasional untuk umum; bisa dihubungi di 081332539032 atau cilukbha@gmail.com

No comments:

Post a Comment