Saturday, March 7, 2015

Facebook untuk Pembelajaran; Why Not?



Dalam suatu pelatihan motivasional, sejumlah peserta saya minta menggunakan telepon seluler untuk merekam aktivitas positif mereka. Karena rekaman akan ditayangkan di layar lebar agar bisa dinikmati peserta lain, mereka pun menyerahkan ponsel pada panitia. Nah, saat panitia pelatihan membuka file di sejumlah ponsel, yang muncul bukan cuma rekaman aktivitas positif yang dilatihkan tapi juga sejumlah gambar-gambar ketelanjangan. Wah...wah.... rupanya virus pornografi sudah menulari telepon seluler sejumlah peserta pelatihan yang kebetulan figur digugu dan ditiru.

Dalam kesempatan lain, sejumlah razia isi ponsel siswa diketahui bermuatan pornografi. Lebih khusus, ada remaja putri ‘menghilang’ setelah terpikat pada pria yang tidak pernah ditemuinya selain lewat obrolan di ponsel via facebook. Banyak siswa yang tidak konsentrasi belajar karena sibuk pencet-pencet tombol ponsel karena chatting via facebook atau media sosial lainnya.

Kalau mau ditelisik terus, bakal muncul lebih banyak ‘dosa’ media massa sosial sebagai penyebar virus kemaksiatan, penipuan, kemunafikan, dan sejenisnya. Namun, sejatinya media massa itu bersifat netral. Dia jadi bermuatan ‘dosa’ atau ‘pahala’, itu tergantung pada kita-kita yang memakainya. Jika kita menggunakan media massa untuk hal-hal buruk, tentu saja muatannya dosa. Kalau kita menggunakan media massa untuk hal-hal yang baik, muatannya penuh pahala.

Nah, muncul ide bagaimana kalau menggunakan Facebook atau media sosial lainnya untuk tujuan-tujuan baik dalam pembelajaran. Why not? Meski ada potensi dampak buruk, Facebook sebagai perangkat media massa sosial sangat bisa digunakan untuk pembelajaran. Kuncinya, si pengajar dan si pelajar harus sama-sama terkoneksi via Facebook. Misalnya, ada group khusus tentang mata pelajaran biologi yang member-nya siswa pengikut mata pelajaran biologi dan admin-nya guru biologi.

·         Facebook menyediakan fitur mail, chat dan publishing sehingga guru dan murid dapat berkomunikasi saat online ataupun offline. Guru maupun siswa bisa menyebarkan teks, gambar, maupun video. Maka, facebook bisa menjebol dinding ruang dan waktu antara guru dan murid. Pembelajaran tidak hanya terjadi dalam ruang kelas dan jam belajar tertentu, tapi bisa di mana saja dan kapan saja. 

·         Secara lebih praktis, manfaat facebook untuk pembelajaran antara lain; tempat informasi karya penelitian, memberi info penting misalnya lowongan kerja bagi alumni, ajang komunikasi tugas pelajaran antara guru dan murid, tempat info kisi-kisi soal ujian, tempat pengumuman hasil ujian, sarana mendukung teman yang ikut lomba, dan banyak lagi.

·         Facebook juga bisa memberi sarana diskusi lebih bebas daripada struktur mengajar-belajar di dalam kelas. Para murid bebas menuliskan gagasan masing-masing mengenai topik tertentu untuk di-post ke group. Guru bertindak sebagai moderator dan sekali-sekali menjadi motivator. Dengan cara ini, pembelajaran tidak cuma searah (guru-ke-murid) tapi multi arah.

·         Facebook bisa menjadi administratur yang tidak bisa dibohongi. Segala tulisan, dan gambar, yang masuk pasti diiringi data tentang pengirimnya dan waktunya. Guru, sebagai moderator, bisa mencatat data itu. Jika ada murid yang aktif berdiskusi, datanya bisa terlihat. Begitu juga dengan yang tidak aktif. Jika ada murid yang rajin mengirim tugas, itu juga tercatat. Tapi, jika gurunya malas, itu juga akan tercatat.

·         Facebook mendorong murid untuk bisa dan berani menulis. Bukan cuma menulis curhat galau dan melow di status, tapi murid bisa dilatih untuk menulis yang lebih ilmiah. Guru bisa mendorong murid untuk menulis lebih banyak, lebih terorganisir, lebih kaya data dan pendapat. Jika sudah terbiasa menulis, bisa dipastikan budaya baca otomatis berkembang dengan sendirinya di kalangan murid.

·         Facebook gampang diakses. Bukan cuma lewat komputer, facebook bisa diakses via ponsel, smartphone, blackberry, hingga sejumlah operator seluler memanfaatkannya sebagai nilai tambah. Asal ada alat dan ada sinyal, siapa saja bisa berkomunikasi via Facebook.

Selamat memanfaatkan teknologi.

No comments:

Post a Comment